4 Manfaat Puasa Dzulhijjah Untuk Tubuh Yang Sangat MindBlowing, Ada Yang Sudah Mulai Puasa Hari Ini?
![]() |
Dzulhijjah menjadi salah satu bulan baik dalam kalender Hijriyah, salah satunya karena di bulan ini terdapat salah satu puasa yang sering dilakukan oleh umat Islam yakni puasa Dzulhijjah. Ada yang puasa 9 hari berturut-turut dari tanggal 1 sampai 9, ada juga yang memulai puasa pada tanggal 8 dan 9 saja atau seringkali disebut puasa Arafah. Puasa Arafah sendiri sangat dianjurkan bagi umat Islam terkhusus bagi umat Islam yang tidak melakukan haji. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan bagi orang yang sering berpuasa, mulai dari manfaat kesehatan fisik seperti: 1. Dengan berpuasa, kamu akan lebih bisa memanajemen berat badan dan juga metabolisme tubuhDalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Trepanowski & Bloomer (2010), ditemukan bahwa puasa intermiten (puasa berturut-turut seperti puasa Ramadhan) bisa membantu dalam mengurangi lemak tubuh serta meningkatkan sensitivitas insulin. Dalam studi lain ditunjukkan pula bahwa puasa intermiten bisa memberikan penurunan kolesterol LDL dan trigliserida, salah satu studi yang menyebutkan hal ini adalah studi yang diterbitkan oleh ResearchGate dalam artikelnya yang berjudul Effect of Ramadan fasting on serum lipid Profile. Dalam studi lain (Annual Review of Nutrition dalam jurnal Cardiometabolic Benefits of Intermittent Fasting) juga membahas mengenai puasa intermiten yang memiliki dampak pada kesehatan metabolik, hasil studi menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar trigliserida meskipun hasilnya lebih bervariasi dan tergantung kepada desain studi serta populasi yang diteliti. 2. Puasa mampu menjadi kegiatan untuk detoksifikasi tubuhMeski istilah ‘detoks’ sendiri seringkali diperdebatkan dalam ilmu sains, namun saat tubuh dalam keadaan berpuasa, tubuh itu sendiri lebih memfokuskan pada proses pembersihan sel rusak (autofagi). Detoks di sini bukan detoks dalam Ardian mengeluarkan racun dari dalam tubuh, namun lebih kepada aktivasi mekanisme alami tubuh dalam membersihkan serta memperbaiki dirinya sendiri. Dalam istilah medis dan biologis, detoksifikasi merupakan proses alami tubuh dalam melakukan eliminasi berbagai zat berbahaya seperti sel rusak, radikal bebas, berbagai sisa metabolisme, dan lainnya yang dilakukan lewat berbagai organ mulai dari paru-paru, hati, usus, ginjal, dan juga kulit. Nah, ketika berpuasa berbagai organ tersebut sangat didukung kerjanya karena bisa memberikan organ tersebut ‘istirahat metabolik’ serta bisa mengaktifkan beberapa kegiatan atau proses biologis yang mana kegiatan tersebut bisa membersihkan tubuh dari berbagai sel rusak serta zat berbahaya. Dengan berpuasa khususnya puasa intermiten, tubuh bisa melakukan aktivasi autofagi atau pembersihan saya rusak (studi dilakukan oleh Yoshinori Ohsumi, pemenang Nobel 2016), bisa menurunkan beban pada sistem pencernaan seperti usus, pankreas, dan liver bisa berfokus pada fungsi lain seperti melakukan pembersihan darah, perbaikan jaringan, dan juga pengolahan lemak, puasa juga bisa membakar lemak yang menyimpan racun, membantu dalam mengurangi peradangan serta stres oksidatif, dan juga bisa menyeimbangkan hormon serta meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh. 3. Puasa sangat baik untuk kesehatan jantungKlaim mengenai puasa yang sangat baik untuk kesehatan jantung, entah dari sisi metabolik, hormonal, sampai pada sisi inflamasi, bukan hanya klaim secara tradisional namun juga ada studi ilmiah yang membahas terkait hal ini. Puasa mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan juga trigliserida yang merupakan dua faktor utama yang sangat beresiko terjadinya penyakit jantung, hal ini dibahas dalam studi berjudul Effect of Intermittent Fasting on Cardiovascular Risk. Bukan hanya itu saja, puasa juga bisa meningkatkan kolesterol baik (HDL) yang memiliki fungsi dalam membantu pengangkutan kolesterol keluar dari pembuluh darah, menurunkan tekanan darah terutama sistolik dan diastolik (terlebih pada individu yang memiliki kelebihan berat badan (pre-hipertensi)), mampu mengurangi resistensi insulin serta risiko diabetes tipe 2, bisa mengurangi peradangan atau inflamasi sistem, dan juga dengan berpuasa berat badan serta lingkar pinggang akan berkurang. 4. Puasa juga sangat bermanfaat untuk kesehatan otakSeorang ilmuwan saraf terkenal bernama Dr. Mark Mattson yang berasal dari National Institute on Aging dan John Hopkins University, menemukan bahwa puasa sangat baik untuk kesehatan otak seperti meningkatkan produksi BDNF (Brand Delivered Neurotrophic Factor), bisa melindungi dari penyakit neurodegeneratif, bisa meningkatkan fokus dan juga kognisi, mampu meningkatkan resistensi otak terhadap stres, dan juga bisa mendukung kualitas tidur serta ritme sirkadian. Sedikit informasi, BDNF merupakan protein yang sangat penting dalam pertumbuhan serta perlindungan sel saraf yang mana saat berpuasa bisa meningkatkan kadar BDNF. Peningkatan BDNF memiliki banyak manfaat, seperti memperkuat koneksi antar neuron, melindungi dari stres oksidatif serta kerusakan otak, dan juga mampu merangsang neurogenesis yakni pertumbuhan sel otak baru. Selain itu, puasa disebut juga bisa membantu dalam melindungi tubuh dari penyakit neurodegeneratif atau lebih tepatnya bisa menghambat perkembangan penyakit tersebut, penyakit neurodegeneratif contohnya seperti Parkinson, alzheimer, dan Huntington. Hal ini dikarenakan puasa bisa membantu dalam mengurangi peradangan otak, memicu autofagi atau pembersihan sel otak dari kerusakan, dan juga puasa bisa memperbaiki mitokondria (penghasil energi sel). Kadar noradrenalin serta dopamin meningkat saat berpuasa, hal ini bisa membuat kamu untuk lebih fokus waspada serta produktif secara mental. Hal ini juga yang menjelaskan mengapa saat berpuasa banyak orang yang merasa pikirannya lebih jernih, karena puasa ternyata bisa meningkatkan fokus serta kognisi. Ternyata berpuasa khususnya puasa intermiten sangat banyak manfaatnya, bukan hanya kepada psikologis atau secara spiritual namun juga pada kesehatan fisik atau tubuh itu sendiri. Meski pada artikel di atas lebih banyak membahas tentang manfaat puasa intermiten (puasa yang dilakukan secara terus-menerus) atau puasa Ramadhan, namun tentu saja manfaat tersebut juga bisa dirasakan saat kamu menjalani puasa Dzulhijjah terutama bagi yang puasanya mulai dari tanggal 1 hingga tanggal 9. Satu lagi yang tidak boleh terlupakan, buka puasalah dengan makanan yang sehat dan memenuhi gizi. Lalu bagaimana dengan orang yang puasa hanya satu hari atau dua hari di bulan Dzulhijjah yakni tanggal 8 dan 9 saja, bagaimana kalau kita bahas di artikel selanjutnya? Atau kamu sudah mulai puasa Dzulhijjah hari ini? Atau mau tanggal 8 dan 9 saja? Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay |

Komentar
Posting Komentar