Sebelum mengonsumsi makanan berat, orang yang berpuasa disuruh untuk mengonsumsi makanan yang ringan untuk tubuh terlebih dahulu agar organ dalam tubuh tidak kaget. Momen ini biasanya disebut dengan takjil, yakni mengkonsumsi makanan ringan. Meski begitu, pada dasarnya istilah takjil dalam bahasa Arab sendiri sebenarnya berbeda arti yang artinya menyegerakan berbuka puasa. Untuk dapat memaksimalkan manfaat puasa Dzulhijjah, menu takjil yang harus disiapkan harus menyehatkan dan tentunya lezat. Berikut ini ada beberapa menu tradisional Indonesia untuk takjil setelah puasa Dzulhijjah yang sehat dan lezat, diantaranya:
1. Es buah lezat dan sehat tanpa menggunakan sirup
Memang sedikit agak membingungkan, namun sebenarnya es buah sendiri masih bisa terasa nikmat tanpa menggunakan sirup dan tentunya lebih sehat. Contoh menunya seperti campuran buah yang dicampur dengan air kelapa muda asli, kemudian ditambahkan jeruk nipis atau lemon, dan terakhir ditambahkan es batu secukupnya.
Air kelapa muda asli memiliki rasa yang cukup manis, sehingga tidak memerlukan tambahan gula ataupun sirup. Berbagai buah segar memiliki kandungan air yang tinggi, juga terdapat serat serta vitamin yang keseluruhannya bisa membantu dalam hidrasi dan mencegah terjadinya sembelit. Air kelapa sendiri memiliki merupakan sumber kandungan elektrolit alami (kalium dan magnesium) untuk mengembalikan kandungan elektrolit dalam tubuh, juga sebagai isotonik alami yang ringan serta mudah diserap oleh lambung sehingga dapat membantu pencernaan yang baru aktif.
2. Kolak pisang tanpa menggunakan santan dan juga gula tambahan
Menu takjil saat buka puasa Dzulhijjah yang satu ini memang sedikit berbeda dari kolak pisang pada umumnya, karena tidak mengandung santan dan juga gula tambahan. Pisang sudah memiliki rasa manis alami, jadi tidak perlu tambahkan rasa manis dari gula. Namun jika ingin menambahkan santan agar lebih gurih, gunakan santan encer dari santan bubuk tanpa gula. Santan memiliki kandungan lemak jenuh yang cukup memberatkan bagi pencernaan selain itu gula tambahan bisa menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Dr. Tan Shot Yen yang merupakan ahli gizi serta kesehatan masyarakat, ia mengatakan “jangan tertipu oleh label tradisional. Banyak takjil yang memiliki kandungan lemak jenuh tinggi serta gula. Santan, gula merah, dan susu kental manis bisa menyebabkan pencernaan terganggu setelah puasa”. WHO juga memperingatkan tentang asupan gula tambahan, menyatakan bahwa “asupan gula tambahan tidak boleh lebih dari 10% dari total kalori harian, idealnya ada di bawah 5% atau sekitar 25 gram per harinya untuk dewasa”.
3. Es cendol juga bisa dibuat lebih sehat
Es cendol yang lebih sehat bisa dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan tepung tapioka, air pandan, dan sedikit garam. Setelah cendol dibuat, bisa disajikan bersama air kelapa muda serta potongan kelapa muda. Jika ingin rasa lebih manis alami, bisa menambahkan sedikit madu. Air kelapa muda merupakan sumber elektrolit alami yang tentunya lebih sehat dibandingkan gula cair, selain tanpa menggunakan santan, cendol yang dibuat tentunya akan lebih ringan untuk lambung yang membuat perut tidak merasa begah atau cepat mengantuk. Menu yang satu ini akan lebih aman untuk penderita yang memiliki riwayat tinggi kolesterol.
Kemenkes RI yang merupakan Pedoman Gizi Seimbang di Indonesia mengatakan “batasi mengkonsumsi makanan serta minuman manis, terutama saat berbuka puasa karena bisa memicu kelebihan kalori serta gangguan metabolisme.”
4. Puding kurma dengan tambahan chia seed
Menu takjil untuk puasa Dzulhijjah yang satu ini pasti akan kamu sukai, puding kurma chia seed. Kurma merupakan makanan yang memiliki kandungan gula alami, antioksidan serta serat yang sangat baik untuk tubuh. Sedangkan chia seed sendiri merupakan produk yang tinggi serat, memiliki kandungan protein, serta asam lemak omega 3 yang sangat membantu untuk memberikan rasa kenyang lebih lama. Tanpa menggunakan gula tambahan, puding yang satu ini sudah terasa manis dan tentunya menyehatkan.
Menu puding tanpa gula tambahan yang satu ini sangat sesuai dengan apa yang disebutkan oleh Harvard School of Public Health, “karbohidrat sederhana seperti gula pasir, sirup, dan teman-temannya bisa menyebabkan lonjakan gula darah, sedangkan serat dan gula alami mampu memperlambat penyerapan”.
Setelah berpuasa seharian, ternyata akan lebih maksimal jika dibarengi dengan menu yang sehat ketika berbuka puasa Dzulhijjah. Menu sehat tidak melulu terasa hambar, meski tanpa tambahan gula buatan atau gurih dari santan, pada dasarnya berbagai bahan yang digunakan sudah memiliki kandungan rasa manis dan gurih yang alami yang tentunya lebih menyehatkan. Tapi ingat, memakan menu sehat tentu tidak boleh berlebihan. Karena seperti dalam ajaran Islam, “segala yang berlebihan itu tidak baik". Boleh coba kalian komen menu takjil apa yang paling disukai tapi sehat versi kalian?
sumber gambar: Astronout.id

Komentar
Posting Komentar